Spiritual Engineering Quotient

www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws

TABAYUN

Assalamu'alaikum

Postingan ini merupakan jawaban saya kepada aktifis milis INSIST yang mengomentari syair saya berjudulkan STOP SESAT dan tulisan MENUAI “RAHMAT” BUKAN “LAKNAT”.

Terimakasih kepada ikhwan/akhawat yang ada di milis INSIST yang telah memberikan komentar dan kritik terhadap posting yang bertajukan STOP SESAT dan MENYOAL PENYESATAN. Dalam email ini, saya tidak akan mengomentari satu persatu terhadap komentar maupun kritik yang telah disampaikan kepada saya, tapi saya akan menjawab satu saja, dan ini untuk semua (one for all).

Saya senang terhadap ikhwan/akhawat yang masih menyimpan kecintaan yang dalam terhadap kemulian agama Islam sebagai penyempurna terhadap agama-agama yang telah ada sebelumnya. Sehingga, satu orang pun yang mencoba "mengutak ngatik" Agama tidak sesuai dengan konsepsi pengajaran dan pelajaran Agama, maka akan diluruskan dengan penuh kebijaksanaan, sebagaimana Umar bin Khatab menggoreskan pedangnya terhadap salah satu gubernur yang ada di Mesir. Kecintaan yang dalam itu, tentunya, tidak datang dari pemahaman keagamaan yang parsial, melainkan tumbuh dan berkembang dari keluasan wawasan dan kedalaman penghayatan pelaksanaan keagamaan, yang pada akhirnya mengkristal menjadi bahan bagi meningkatakan nilai-nilai spiritual yang ada dalam diri setiap insan. Kedalaman ini, sudah barang pasti, didasari oleh pengedepanan norma dan etika dalam berdialog yang positif dan konstruktif, sejalan dengan amanah ilmiyah yang menjadi ciri khas dari para ULUL ALBAB sebagaimana yang senantiasa ditegaskan oleh Ibn Rush dalam karya monumentalnya FASHLUL MAQAL;FIMA BAINAL HIKMAH WASSYARI'AH MINAL ITTISHAL, maupun pemikiran kenamaan lainnya.

Semoga semangat ilmiyah yang dipenuhi dengan amanah, mengalir dalam relung-relung spiritual yang bermuarakan pada penyemaian kecintaan kepada setiap manusia, tanpa melihat identitas suku, bahasa, ras, agama, bangsa. "Aku tidak mengutus engkau (Wahai Muhammad), kecuali kepada seluruh diri manusia [yang ada di dunia ini]." Dengan kecintaan juga, Jalaluddin Rumi menjadi kebanggaan bagi semua umat manusia, dan dapat mempersatukan manusia dengan pesanan kecintaan dan kedamaian. Sehingga, pada akhir hayatnya, seluruh umat manusia; Islam, Kristen, Yahudi dll, ikut menyaksikan pengistirahatan sementara di bumi tercintanya.

Fenomena "aliran sesat", pada dasarnya, tidak hanya sekedar mereka "kurang paham" terhadap agama, melainkan lebih dari itu. Aliran sesat, bisa merupakan sebuah gerakan yang telah dibuat dengan sistematis oleh "oknum" tertentu, yang bertujuan tiada lain dan bukan, untuk memperkeruh iklim kenegaraan dan kebangsaan dengan berbagai dimensi kehidupan yang ada di dalamnya. Akar aliran sesat, yang perlu dicermati dan diteliti, bukan sekedar substansi pemikirannya, tetapi siapakah yang menjadi "dalang" dari semua gerakan aliran sesat ini. Mari kita mengkaji terhadap semua fenomena yang mencoba mengganggu stabilitas nasional, dengan berbagai "kedoknya",yang semuanya mengatasnamakan agama. Padahal tidak demikian, kalau kita telusuri akar permasalahannya. Saya kira, ikhwan/akhawat di milis INSIST yang senantiasa melaksanakan kajian dan diskusi intensif yang dimotori oleh INSIST, lebih mengetahui gejalan aliran sesat ini.

Sedangkan mengenai aliran sesat yang masih hangat, AL-QIYADAH AL-ISLAMIYAH, melihat dari sosok pemimpinnya, ia merupakan "boneka" yang dibuat dengan penuh rekayasa oleh "oknum" tertentu, bukan murni aliran sesat. Permasalahan yang mencuat, adalah siapakah motor daripada Ahmad Mosheddeq ini? Selamat berdiskusi. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada orang-orang yang belum sampai pada hadirat-Nya. Amien.

Wassalam,


Rahmat "SEQ"

posted by SEQ Training Center @ 22.42,

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home